[cerita ini sudah beredar secara viral sejak saya masih kuliah dulu, saya tidak tahu siapa yang pertama kali mempopulerkannya, berikut saya tulis ulang versi saya]
----------------------------
seorang turis dari londo makan di warungnya kang Senthun, di situ ada Kasdut yg sedang makan.
melihat Kasdut, londo itu bertanya, "en itu masakan apa ya, kok kelihatannya enak? boleh saya mencobanya?"
Kasdut menjawab, "ini sayur (re)bung, mister".
londo nya bertanya lagi, "apa itu sayur (re)bung?"
kang Senthun nyaut, "itu anakan pohon bambu, mister. bambu muda"
londonya tersenyum lalu berkata, "masih muda saja sudah enak, apalagi kalau sudah tua ya?"
Kasdut keselek, ngempet ngguyu. dengan perlahan berbisik kepada Senthun, "kang, londone kasih aja sayur gedheg!"
----------------------------
* gedheg: adalah dinding yang terbuat dari bambu
----------------------------
seorang turis dari londo makan di warungnya kang Senthun, di situ ada Kasdut yg sedang makan.
melihat Kasdut, londo itu bertanya, "en itu masakan apa ya, kok kelihatannya enak? boleh saya mencobanya?"
Kasdut menjawab, "ini sayur (re)bung, mister".
londo nya bertanya lagi, "apa itu sayur (re)bung?"
kang Senthun nyaut, "itu anakan pohon bambu, mister. bambu muda"
londonya tersenyum lalu berkata, "masih muda saja sudah enak, apalagi kalau sudah tua ya?"
Kasdut keselek, ngempet ngguyu. dengan perlahan berbisik kepada Senthun, "kang, londone kasih aja sayur gedheg!"
----------------------------
* gedheg: adalah dinding yang terbuat dari bambu
No comments:
Post a Comment