Showing posts with label celoteh. Show all posts
Showing posts with label celoteh. Show all posts

April 11, 2023

Alibi

"Carane ngene lho, Dhe. 

Misale awakmu entuk PR matematika tapi ora iso nggarap, 

awakmu gaweo masalah liya ben soal PR matematikamu mau padha lali.

 Dadi wong ora mikir nek  awakmu ora iso nggarap PR kuwi", 

ujare kang Senthun marang dhe Kasdut sing ditunjuk warga dadi ketua RT,

 merga ketua RT sing lawas wes pindhah menyang kutha gedhe.

March 6, 2023

Ambeyen

Dokter: Mase gak boleh maem daging 

Kasdut: Sampe kapan? 

Dokter: Sakteruse 

Kasdut: Semua daging? 

Dokter: Kecuali pitik 

Kasdut: Iwak? 

Dokter: Entuk 

Kasdut: Nggih 


Akhirnya Kasdut gak maem daging meneh. Mung maem iwak: iwak pitik, iwak sapi, iwak wedhus utawa iwak kebo. :)

google.com


November 30, 2022

Pusing Belum Makan

google.com


Kami lalu masuk ke sebuah warung, setelah sebelumnya membeli dua tablet pereda sakit kepala. 

Setelah semangkuk mi ayam disantap, tibatiba Kasdut nyeletuk "Wah, ternyata  aku pusing karena belum makan! Buktinya, sekarang sudah gak pusing lagi. Tiwasan beli obat!"

Aku hanya berucap dalam batin, "Gundhulmu apek!"



January 18, 2021

Penyinyiran


google.com

"Lek Paijan itu kerjaannya cuma dagang nasi kucing tapi kok bisa punya motor bagus, yang bahkan lebih bagus dari punyamu, Kang. Apa dia punya pesugihan, ya?", cerocos Kasdut ketika nongkrong ngopi di warungnya Kang Senthun.

"Kamu itu mbok gak usah ngrasani orang lain. Gak baik, bisa nambah dosa lho.", sahut Kang Senthun.

"Lho, aku ini ngomong ada dasarnya lho, ada alasannya. Sekarang coba pikir, berapa penghasilan per hari yang diterima dari jualan nasi kucing? Gak mashookk blas kalau dia sampai bisa beli motor baru dan bagus, kalau tidak punya pesugihan.", tambah Kasdut sambil ngunyah pisang goreng entah yang ke berapa.

"Boleh-boleh saja kamu punya anggapan seperti itu, asal punya buktinya. Karena kalau tidak punya bukti bisa menyebabkan fitnah. Bisa runyam nanti.", kata Kang Senthun.

"Tak baik menggunjingkan orang lain, apalagi jika diri kita sendiri masih sering lupa dan salah. Contohnya, makan pisang goreng tiga tapi pas bayar bilangnya dua.", lanjut Kang Senthun.

"Wasyem! Nyindir aku ya, Kang?!", tanya Kasdut sambil tersenyum kecut.

"Gak ada maksud menyindirmu, syukurlah kalau kamu merasa.", jawab Kang Senthun.

"Tenang, Kang, Bakal kubayar lunas, tapi tidak sekarang.", sahut Kasdut.

"Bon lagi?", tanya Kang Senthun.

"Hehehehe.", Kasdut hanya terkekeh sambil mengunyah pisang gorengnya.



Mulya lan Rekasa

Pada suatu perbincangan tak penting Senthun ngomong sama Kasdut.
"Wong mulya ki biasane nganggo rekasa dhisik. Kowe rasah kemaki ra gelem rekasa barang dhisik".
Terus Kasdut nyahut, "Lha nek wes rekasa apa terus bakale mulya, Kang?".
"Ya durung mesti", jawab Senthun.
Kasdut kemudian melanjutkan omongannya, "Soale tak delok awake dewe ki ket mbiyen kok ajeg rekasa wae", banjur mringis.

December 17, 2020

Ambeyen dan Tidur

Kasdut sudah tidak lagi betah berlamalama duduk, baik di kursi maupun jok motor. Kalau dipaksakan atau terpaksa duduk lama, yang terjadi adalah bokong akan terasa panas, boyok pegel, dan yang paling parah: boxit akan terasa sakit. Lha kok bisa? Ya, Kasdut memiliki gejala ambeyen. Jadi gak betah duduk lama. maka dari itu sebisa mungkin, dia manfaatkan waktu. setiap ada kesempatan untuk tidak duduk, ya digunakan untuk tiduran atau rebahan. Celakanya, tiap kali dalam posisi rebah pasti akan segera datang serangan kantuk. Serrrr, tidurlah dia.

tabloidbintang.com


February 24, 2020

Gembeng

"Ndelok Owi-Butet entuk medali emas: nangis. Ndelok Boaz ngegolke ng gawange Malaysia: nangis. Ndelok Achi juara SUCA 2: nangis. Jan, gembeng kowe kang", kandhane Kasdut marang Senthun.



*gembeng = nangisan.

October 10, 2018

Masuk Daftar Calon Pilihan

Yu Mlenuk tiba-tiba datang menghampiri Kasdut yang lagi jagongan sama kang Senthun.

"Kang, namaku masuk daftar."
"Gak usah kemaki. Baru masuk daftar aja sudah ge-er."
"Lho, kan bisa jadi nanti tanggapanku makin banyak."
"Gak bakal. Orang-orang itu sudah tahu apa yang menjadi pilihan mereka. Lha wong kamu apalnya cuma Sayang 2 aja terus sok laris. Orang-orang gak bakal nanggap model kaya mukamu itu."

Yu Mlenuk langsung mrengut dan gethem-gethem mendengar jawaban suaminya itu.

November 3, 2016

Ngakak Karena Pilkada

Senthun, "hahahahahahahahahaahhahahaahhahahahahahahahahahahahahahaha" 
Kasdut, "Kenapa Kang, Kok ketawa ngakak kaya gitu?" 
Senthun, "Lucu, membuat geli. Dagelan" 
Kasdut, "Apa to?" 
Senthun, "Lihatlah orang-orang itu, setiap kali Jagonya diberitakan jelek langsung marah-marah, sambil bilang kalau itu kampanye hitam. Kemudian bilang, tenang kalau difitnah nanti ditolong sama Gusti Allah" 
Kasdut, "Lha lucunya dimana, Kang?" 
Senthun, "Kalau baru difitnah, baru ingat sama Gustinya, Tuhannya. Tapi kalau sedang memfitnah, tak bakal ingat"
Kasdut, "Oooo gitu ya" (Sambil garuk-garuk pantat) 

October 14, 2016

Yu Mlenuk Yang Istikomah

yu Mlenuk berangkat kerja. yu Mlenuk memacu kendaraannya dengan kecepatan 10 km per jam. sambil menikmati pemandangan di sepanjang perjalanan yang dilewati. di jalan yang biasa dilewati, yu Mlenuk merasakan hal yang aneh.

hal aneh yang dirasakan adalah jarang sekali ada kendaraan yang mendahuluinya. hanya satu dua saja. tak terpengaruh dengan itu, yu Mlenuk tetap saja melaju di kecepatan 10 km per jam.

yu Mlenuk berpikir, "ah mungkin aku terlalu pagi berangkat, sehingga jalanan masih cukup sepi"

tapi yu Mlenuk tidak tahu, karena tak sekalipun melihat ke arah kaca spion di kendaraannya. di belakangnya, berderet kendaraan yang mengular sepanjang 1 km lebih.

October 13, 2016

Uang Tidak Membuat[mu] Bahagia

Senthun bilang ke Kasdut, "banyak uang tidak menjamin bahagia"

langsung disahut sama Kasdut, "apalagi kalau gak punya uang!!!"

Optimis

"kegagalan adalah sukses yang tertunda. nek awakmu ijeh gagal terus, tenang ae, bakale suksesmu tumpuk undhung", kandhane Senthun marang Kasdut sing ijeh nangis gero-gero merga gagal entuke ngejokno proposal pembangunan pos kamling.

[Ibadah] Turu

wayah poso wingi, saben dina Kasdut angger awan mesti merem. turu. padahal yahmono kui wayahe wong nyambut gawe. merga gemes, Senthun banjur marani Kasdut sing lagi mlungker.

karo nyablek bokonge Kasdut, Senthun ngomong "heh, kowe ki wayahe mbutgawe kok malah turu wae"

Kasdut sing melek merga kaget diceblek mau, karo ngucek-ngucek mripate banjur nyaut "aku ki lagi ibadah kang, malah kok ganggu"

"maksute?", takone Senthun

"jare sing tau tak rungokke, turune wong pasa ki pada karo ibadah. lha kerja ki ya ibadah. dadi aku kerja nyambi turu, ki artine ibadahku dobel. ngono lho kang", sautane Kasdut karo mlungker meneh

"o bocah ndelul! kenthir! sakkarepe dhewe!", Senthun ngomel karo menyat lunga ninggal Kasdut sing wis ngorok turu nglepus.

October 12, 2016

Ndeso

Kasdut itu memang benar-benar ndeso. bagaimana tidak? 
makan kalau belum pakai nasi, ya artinya belum makan. 
walaupun perut sudah kemasukan roti, kentang atau lontong! 
adus kalau tidak gebyar gebyur pakai cidhuk juga kurang afdol rasanya, 
pakai shower tidak mantep!

Among Ulat, Among Ilat

suatu ketika Kasdut bertandang ke rumah Senthun, yang usianya terpaut jauh dengannya. mereka berbincang tentang banyak hal. 

salah satunya, "itulah kenapa ada ungkapan -empan papan-, mengukur orang lain dengan ukuran diri kita sendiri itu sungguh tidak bijaksana. kita harus bisa -among ulat, among ilat-", demikian kata Senthun.

Kasdut hanya diam manggut-manggut, nggak tahu dia paham maksudnya apa tidak.

Ning Endi Kok Blanjakke Hartamu?

ndeloki Kasdut sibuk ngitungi recehan sing ting slebar ning jogan, Senthun banjur takon, "kowe gek apa, adhiku sing paling nggantheng dhewe sak alam kubur"

Kasdut njawab, "nglumpukke duit cilik, Kang. ngko nek wes nglumpuk njur ditukokke jajan. ben suk nek ditakoni, 'ning endi kok blanjakke hartamu?', iso njawab"

October 11, 2016

Kopi Pait

suatu pagi di warung kopi

Kasdut: "kang, kopi siji"

Senthun: "pait apa tambah gula?"

Kasdut: "urip wes pait kang, ijek mbok tawani kopi pait ae"

 Senthun: "????@##@#!!#!"

Kasdut dan Mlenuk

Kasdut: "tenanglah dik Mlenuk, kita harus memikirkan masalah ini dengan kepala dingin"

Mlenuk: "tapi bagaimana caranya kang?"

Kasdut: "dikompres es batu!"

Mlenuk: ????@#/&%#@???

NUhammadiyah

Gembul pernah bertanya pada Kasdut : "lek, panjenengan ini Muhammadiyah. sedangkan dhe Senthun itu NU. posisinya jelas. lha kalo seperti aku gini, yang "NUhammadiyah" ini bagaimana?"

Kasdut njawab : "apapun, Tuhan Maha Tahu".

Wuwur, Tutur, Sembur

"orang tua akan berusaha untuk memberi wuwur kepada anaknya, menafkahi. jika tidak mampu, mereka akan memberi tutur, nasihat, kisah. jika itupun tidak bisa, mereka akan memberi sembur, memohon doa untuk kebahagiaan anak dan keluarganya", kata Senthun, kepada Kasdut yang sedang membaca berita pernikahan anak seorang pejabat, dari koran bekas bungkus nasi kucing

Alibi

"Carane ngene lho, Dhe.  Misale awakmu entuk PR matematika tapi ora iso nggarap,  awakmu gaweo masalah liya ben soal PR matematikamu ma...