Sudah lama peringatan bahaya merokok terhadap kesehatan diserukan oleh Pemerintah dan kelompok kontra rokok, melalui lisan, tulisan atau gambar. Tapi perokok cuek-cuek saja. Bicara penyebab kematian pasti ada banyak sekali dan paling penak kalau jawabnya "sudah takdir".
Kalau rokok diatur dan dihambat sedemikian rupa, seharusnya operasi lantas juga dong, karena (kadang) efek "kejut"nya bisa mematikan.
Contohnya: Kasdut tadi pagi berangkat kerja seperti biasa, berangkat dari rumah jam 6:15 karena menempuh jarak sekitar 18 km, harus nyampe tempat kerja sebelum jam 7. Dengan kecepatan rata-rata 50-60 km per jam, kondisi jalan sudah lumayan ramai, anak sekolah, karyawan dan orangorang sibuk berangkat ke tempat aktivitas mereka masingmasing.
Sesampai di pertigaan sebelum pasar yang tutup, motor di depan Kasdut tiba-tiba ngerem mendadak. Kasdut yang berada di belakangnya sontak kaget dan berusaha menghindar. Untung saja motor masih bisa dikepotkan dan menyisakan jarak sekitar sejengkal dengan motornya. Hati Kasdut sudah "mak lap", tapi alhamdulillah masih selamat. Coba kalau sampai "bress", bisa celaka. Ternyata, dia berhenti mendadak karena takut ada operasi lantas di depan pasar.
Sudah cukup banyak cerita soal kejadian sewaktu pemotor pada takut ada operasi lantas, dari yang lari tunggang langgang, jatuh bahkan sampai tabrakan, karena dikejar oleh petugas. Siapa yang mau disalahkan hayo? Silakan tunjuk tangan.
Kalau rokok diatur dan dihambat sedemikian rupa, seharusnya operasi lantas juga dong, karena (kadang) efek "kejut"nya bisa mematikan.
Contohnya: Kasdut tadi pagi berangkat kerja seperti biasa, berangkat dari rumah jam 6:15 karena menempuh jarak sekitar 18 km, harus nyampe tempat kerja sebelum jam 7. Dengan kecepatan rata-rata 50-60 km per jam, kondisi jalan sudah lumayan ramai, anak sekolah, karyawan dan orangorang sibuk berangkat ke tempat aktivitas mereka masingmasing.
Sesampai di pertigaan sebelum pasar yang tutup, motor di depan Kasdut tiba-tiba ngerem mendadak. Kasdut yang berada di belakangnya sontak kaget dan berusaha menghindar. Untung saja motor masih bisa dikepotkan dan menyisakan jarak sekitar sejengkal dengan motornya. Hati Kasdut sudah "mak lap", tapi alhamdulillah masih selamat. Coba kalau sampai "bress", bisa celaka. Ternyata, dia berhenti mendadak karena takut ada operasi lantas di depan pasar.
Sudah cukup banyak cerita soal kejadian sewaktu pemotor pada takut ada operasi lantas, dari yang lari tunggang langgang, jatuh bahkan sampai tabrakan, karena dikejar oleh petugas. Siapa yang mau disalahkan hayo? Silakan tunjuk tangan.
No comments:
Post a Comment